Rabu, 20 Mei 2020

Berbagai Macam Rutinitas Santri di Pondok Pesantren

Halo Guys! Kembali lagi di Edelweis Blog , jadi kali ini aku mau kasih tau kalian tentang berbagai macam kegiatan yang ada di pondok pesantren, contohnya Roan, Takziran, Lalaran, Dan lain lain, disini aku akan menjelaskan apa sih maksud dari kegiatan itu semua, yuk baca! 

1. Roan 



Gambar diatas adalah contoh kegiatan Roan di Pondok Pesantren, sejak dari dulu para santri pastinya sangat peduli dengan lingkungan, salah satunya dengan melestarikan tradisi roan yang pada umumnya dilakukan setiap jumat

Roan adalah hal yang meng-adat dan melekat pada jati diri pesantren. Setiap anak dibebani untuk roan, paling minim adalah membersihkan kamarnya sendiri. 

2. Ta’zir 

Gambar diatas adalah contoh Takziran , nah Takziran merupakan istilah yang tidak asing lagi di kalangan pondok pesantren . Kata ta’zir menurut bahasa berasal dari kata “az-zara” yang mempunyai arti menolak atau mencegah. Dapat juga diartikan mendidik, mengagungkan dan menghormati, membantu, menguatkan, dan menolong.

Menurut istilah, ta’zir didefinisikan oleh Al Mawardi sebagai berikut:

والّتعز ير تأدب على ذنوب لم تشرع فيها الحدود

“Ta’zir adalah hukuman yang bersifat pendidikan atas perbuatan dosa yang hukumannya belum ditetapkan oleh syara’.
Ta’zir menurut fuqoha’ adalah suatu hukuman bagi pelanggar hak Allah dan hambaNya, namun hal itu tidak ditentukan di dalam al-Qur’an maupun hadits. Ta’zir berfungi untuk memberi pelajaran kepada orang yang dihukum (melanggar peraturan) dan mencegahnya untuk tidak mengulangi kejahatan serupa. Seperti ta’zir membersihkan kamar mandi ketika santri tidak mengikuti jama’ah. 


3. Lalaran 


Lalaran adalah metode menghafal yang ada di pondok pesantren dengan cara mengulang-ulangnya sampai hafal, sampai menempel di otak, bahkan sampai menempel di hati. Pastinya santri yang ada di pondok nggak lepas dari lalaran, biasanya juga di iringi musik rebana 

4. Maknani






Maknani adalah tradisi tulis yang tumbuh kembang secara bersamaan dengan pengajian kitab kuning ialah aktifitas maknani dari kata Arab ke dalam bahasa lokal (Melayu, Jawa, Madura dan seterusnya). Tradisi ini menjadi suatu yang khas dan otentik di kalangan pesantren Nusantara yang sulit ditemukan di luar Indonesia. Dari tradisi ini kemudian lahir aksara Pegon.Tradisi maknani “memberi arti perkata ke dalam bahasa lokal” merupakan aktivitas yang mudah dijumpai di pesantren-pesantren Indonesia hingga sekarang, khususnya yang salaf.

5. Sorogan


sc:ppsabilurrosyadsidoarjo

Sorogan adalah metode pengajaran dengan cara menghadap guru seorang demi seorang dengan membawa kitab yang akan dipelajari. Metode sorogan ini adalah metode yang paling sulit dari keseluruhan sistem pendidikan di pesantren. Sebab sistem ini menuntut kesabaran, kerajinan, ketaatan, dan disiplin pribadi dari murid. Sistem sorogan terbukti sangat efektif sebagai taraf pertama bagi seorang murid yang bercita-cita menjadi seorang mualim


6. Istighotsah 



Istighosahan adalah meminta pertolongan agar dihilangkan atau terlepas dari bala bencana. Istighosah berisi do’a permintaan pada Allah, itulah yang diperintahkan. Jika istighosah ditujukan pada makhluk yang ia mampu memenuhinya adalah boleh. Yang bermasalah adalah jika istighosah tersebut ditujukan pada makhluk dalam perkara yang hanya bisa dipenuhi oleh Allah. Yang disebutkan terakhir ini termasuk syirik bahkan syirik akbar. Ditambah lagi istighosah sering ditambah dengan tumbal atau sesaji yang ini ditujukan pada penjaga laut atau penjaga kaki gunung. Inilah tradisi yang masih laris manis di masyarakat kita yang tidak jauh dari kesyirikan.

Apa yang dimaksud dengan istigosah ?
Kata “istighotsah” berasal dari “al-ghouts” yang berarti pertolongan.Istighotsah sebenarya sama dengan berdoa akan tetapi bila disebutkan kata istighotsah maka mempunyai makna lebih dari sekedar berdoa, karena yang dimohon dalam istighotsah adalah bukan hal yang biasa biasa saja. Oleh karena itu, istighotsah sering dilakukan secara kolektif dan biasanya dimulai dengan wirid-wirid tertentu, terutama istighfar, sehingga Allah SWT berkenan mengabulkan permohonan itu. Istighotsah adalah meminta pertolongan ketika keadaan sukar dan sulit. Sedangkan Isti’anah maknanya meminta pertolongan dengan arti yang lebih luas dan umum.


10 komentar: